HARIANBOGOR.COM – Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Menteri Agraria dan Tata Ruang /Badan Pertanahan Nasional, (ATR BPN), peringati hari Bumi se Dunia, melakukan tanam pohon diatas lahan X PT. Rejo Sari Bumi (RSB) di Kampung Ci aul Desa Cibedug, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor.
Dalam Pidatonya Menteri ATR BPN, Agus Harimurti Yudhoyono, berpesan kepada masyarakat bahwa sebagai manusia berkewajiban menjaga bumi jangan sampai ditelantarkan.
“Bumi kita sebagai tempat tinggal satu satunya dan menjaganya menjadi tugas serta kewajiban kita semua,” ungkapnya, Senin (22/4/2024).
Ia menyebut, kegiatan penanaman pohon didedikasikan agar Indonesia menjadi warga dunia yang bertanggung jawab dalam menjaga bumi guna keberlangsungan kehidupan.
Baca Juga:
“Dunia sedang dihadapkan pada krisis iklim global yang mengancam peradaban manusia, oleh karenanya jangan sampai ada lahan ditelantarkan,” tegasnya.
AHY menerangkan, di lokasi tersebut kurang lebih 250 hektar harus jadi tanah produktif jangan sampai tidak berguna. Sehingga nantinya diharapkan bisa menangkap karbon dioksida.
Baca artikel lainnya di sini : Terkait Kasus Korupsi PT Timah Tbk, Kejaksaan Agung Kembali Sita 2 Buah Mobil Mewah Milik Harvey Moeis
“Carbone Capture. yang nanti nya bisa mengurangi karbon dioksida, dan dengan ditanami akan menjadi nilai tambah juga bagi masyarakat,” ucap Agus
Baca Juga:
Dalam kesempatan tersebut, AHY juga membahas persoalan praktik mapia tanah yang terjadi saat ini. Bahkan, dirinya sering menerima laporan baik secara langsung maupun melalui media sosial (medsos).
Baca artikel lainnya di sini : Berteduh Saat Hujan, Dua Orang Warga Magetan Meninggal Akibat Tertimpa Barongan Bambu
“Mapia tanah dilakukan oleh aktor-aktor intelektual yang cerdas, namun kecerdasannya digunakan untuk kejahatan tanah, ini sangat tidak perikemanusiaan,” imbuhnya.
Oleh karenanya, dalam rangka mensukseskan program pemerintah seperti yang sering dipesankan presiden pada pihak ATR BPN Reforma Agraria, penting untuk mendorong lahan redistribusi, dan jadi lahan produktif.
Baca Juga:
Polisi Ungkap Kronologi Dugaan Remaja Lompat ke Kali Bekasi, 7 Remaja Tewas di Kali Tersebut
Prabowo Subianto Makan Siang dan Ngopi Bareng Susilo Bambang Yudhoyono di Kertanegara, Jaksel
Sebanyak 81 Warga Kabupaten Bandung Alami Luka-luka, 491 Rumah Terdampak Gempa Berkekuatan M5,0
” Banyak lokasi akan terus kita pelajari dan cek yang harus diatur kembali, kita ingin selesaikan program yang di pesan presiden Joko Widodo, karena persoalan tanah banyak tumpang tindih, mengenai mapia tanah kita akan upayakan secara serius serta secara tegas, ” tuturnya.
AHY menambahkan, saat ini banyak terjadi pemalsuan surat-surat tanah terhadap masyarakat. Karena itu, jika ada masyarakat yang jadi korban mapia tanah, negara akan hadir dan berpihak pada masyarakat tanpa melihat siapa itu
“Kami akan meyakinkan ATR BPN menghindari keterlibatan mapia tanah, jika ada keterlibatan petugas ATR BPN dengan mapia tanah kita akan sikat,” tegasnya.
Terpisah, tokoh masyarakat di Kecamatan Ciawi Ependi menyebutkan persoalan kisruh tanah X Sari Rejo Bumi di wilayah Ciawi banyak terjadi. Hal tersebut akibat diduga masuk kategori korban mapia tanah.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
“Perannya itu seperti apa yang masuk kategori korban mapia tanah dan mapia tanahnya seperti apa. Jadi apabila ada warga sebagai penggarap dulunya, maka nama mereka di sertifikat redistribusi, tapi itu hanya numpang nama saja, mereka tetap sebagai penggarap,” tandas Ependi
Disamping itu, sambung Ependi, kondisi terjadi di tengah masyarakat yang sebenarnya, terutama desa – desa yang ada lahan X RSB lahan HGU, hanya sebagian kecil yang di kuasai oleh warganya.
“Lahan – lahan HGU atau X RSB bagaikan yang sudah sertifikat redistribusi, tapi kebanyakannya sudah di kuasa oleh warga luar Desa Cibedug atau luar Desa Bojong Murni, intinya sudah di kuasai oleh orang luar Kecamatan Ciawi bahkan penguasanya warga luar Kabupaten Bogor.” ungkap Ependi. (Wan)
empatkan juga untuk membaca berbagai berita dan informasi lainnya di media online Topiktop.com dan Harianinvestor.com
Pastikan juga download aplikasi portal berita Hallo.id di Playstore (android) dan Appstore (iphone), untuk mendapatkan aneka artikel yang menarik.
Sedangkan untuk publikasi press release di media online ini, atau pun serentak di puluhan media lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com.
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.