HARIANBOGOR.COM – Banjir melanda wilayah Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat, Minggu, 31 Desember 2023.
Peristiwa ini terjadi setelah hujan deras mengguyur dan memicu luapan Sungai Citarum, Sungai Cibeet dan Sungai Cidawolong.
Sekitar pukul 06.50 WIB hingga masuk ke pemukiman warga.
Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB mencatat sebanyak 997 jiwa atau 330 KK terdampak banjir.
Baca Juga:
Sebanyak 81 Warga Kabupaten Bandung Alami Luka-luka, 491 Rumah Terdampak Gempa Berkekuatan M5,0
Sebanyak 267 Rumah Warga Beberapa Wilayah Terdampak Bencana, Hari Ketiga Pasca Gempa Garut
Adapun limpasan air ini melaju hingga ke Desa Karangligar, Kecamatan Teluk Jambe Barat.
Lihat konten video lainnya, di sini: VIDEO: Presiden Jokowi Angkat Bicara Soal Ledakan yang Terjadi di Smelter PT ITSS, Morowali, Sulawesi Tengah
Hasil asesmen sementara, terdapat 227 rumah tergenang air dengan ketinggian berkisar antara 20-130 sentimeter.
Atas peristiwa ini, dilaporkan sedikitnya 300 warga terpaksa mengungsi ke kantor desa maupun rumah kerabat terdekat.
Baca Juga:
Rusak Sejumlah Bangunan di Berbagai Wilayah Kabupaten di Jawa Barat, Gempa M6,2 di Garut
Tradisi Damar Sewu Menyambut Malam Lailatul Qodar di Jawa Barat Telah Lama Terkubur
Ditargetkan Selesai Bulan April 2024, Rumah Tahan Gempa Bumi BNPB di Desa Pamoyanan, Kota Bogor
Sebagai bentuk respon cepat, BPBD Kabupaten Karawang bersama unsur TNI-Polri, aparat desa, linmas, dan relawan melakukan evakuasi dan penanganan darurat dilokasi.
Demikian reportase Hariankarawang.com (Sapu Langit Media Center) dari keterangan tertulis Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
BNPB juga akan segera memberikan dukungan darurat guna mempercepat penanganan darurat.
Adapun bantuan yang akan disalurkan antara lain makanan siap saji 1000 pouch, sembako 500 paket, air mineral 500 dus, dan tenda pengungsi 2 unit.
Baca Juga:
Sebanyak 3.458 Rumah Terendam dan 1.199 Jiwa Mengungsi Akibat Banjir di Kabupaten Bireun
Sebanyak 239 Warga Sukabumi Terancam Longsor Susulan, Pindah ke Pengungsian yang Disiapkan
Lebih lanjut, terkait pemenuhan kebutuhan dasar tim gabungan juga telah mendirikan tenda darurat untuk pengungsian beserta dapur umum.
Tekait kesehatan, koordinasi juga terus dijalin dengan Puskesmas Wanakerta untuk dapat memberikan pelayanan kesehatan dilokasi terdampak.
Pemerintah setempat juga telah menerbitkan SK Siaga Darurat Bencana Banjir, Banjir Bandang, Rob, Abrasi, Longsor dan Pergerakan Tanah serta Puting Beliung/Angin Kencang Nomor 360/Kep 548-huk/2023 yang berlaku hingga 31 Mei 2024.
Hingga kini, pantauan visual dilaporkan air masih menggenang sejumlah rumah warga.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Terkait cuaca, apabila merujuk prakiraan yang dikeluarkan BMKG dua hari kedepan , 6 Januari 2024 untuk wilayah Kabupaten Karawang masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Menyikapi hal ini, BNPB menghimbau kepada warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan potensi risiko bencana hidrometeorologi.
Apabila terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lama diharapkan warga yang tinggal di sekitar aliran sungai untuk dapat melakukan evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman.
Selain itu, mengingat sudah mulai memasuki peralihan musim, hendaknya untuk membekali informasi seputar prakiraan cuaca melalui InfoBMKG dan potensi risiko bencana melalui InaRISK BNPB.***