HARIANINDONESIA.COM – Seiring bertambahnya usia beberapa bagian otak akan menyusut, aliran darah dapat berkurang, dan beberapa sel saraf mungkin tidak bekerja secara efisien.
Seperti dilansir dari laman Eat This Not That, Minggu 16 April 2023, kesehatan otak begitu penting seiring bertambahnya usia.
Otak yang tajam membuat seseorang mandiri lebih lama saat memasuki babak baru kehidupan.
“Ini mungkin terdengar klasik, tetapi jika menyangkut kesehatan otak, tidak ada pengganti yang lebih baik dari diet sehat, olahraga, tidur yang cukup, dan mengurangi stres,” ungkap Pakar medis, dr Mike Bohl.
Baca Juga:
6 Rekomendasi Water Heater Hemat Listrik Terbaik
NIVEA Super 10 Body Serum: Rahasia Kulit Cerah dan Sehat yang Kamu Butuhkan!
Pada kesempatan yang sama, Mike Bohl juga memaparkan lima kebiasaan harian yang buruk bagi otak, di antaranya:
1. Tidak Cukup Tidur
Sangat penting untuk memiliki tidur yang cukup. Tidur berkualitas mampu mengisi ulamg dan memulihkan pikiran.
Jika tidak mendapatkan cukup istirahat, seseorang mungkin akan menjadi pelupa, mudah tersinggung, depresi, atau sering jatuh.
“Orang dewasa tua cenderung membutuhkan tidur lebih sedikit dibandingkan orang dewasa muda (tujuh hingga delapan jam, bukan tujuh hingga sembilan jam), tetapi itu sama pentingnya,” jelas dr Bohl.
Baca Juga:
Tips Meningkatkan Keterampilan Digital untuk Menghadapi Dunia Kerja
Kolaborasi Brawijaya Healthcare dan Jasa Marga: Rumah Sakit TOD Pertama Indonesia Siap Dibuka
2. Minum Alkohol
Salah satu kebiasaan buruk bagi otak adalah mengonsumsi alkohol. Otak dapat dikompromikan dengan minum terlalu banyak bir, anggur, atau koktail.
Minum alkohol dapat mempersulit area otak yang bertanggung jawab atas ingatan, keseimbangan, dan ucapan, untuk melakukan pekerjaan otak secara efektif.
Ini dapat meningkatkan risiko menderita cedera atau risiko kesehatan lainnya.
3. Tidak Bersosialisasi
Mempertahankan lingkaran sosial yang baik ternyata sangat penting untuk kesehatan otak. Bersosialisasi membuat otak tajam dan meningkatkan fungsi kognitif.
Baca Juga:
Eksplorasi Mitologi dalam Manga Jepang, Ungkap Cerita-cerita Legendaris
Mandi Setelah Olahraga dengan Air Hangat, Boleh atau Tidak?
Hasil Studi Ungkap Berhenti Merokok Selama 10 Tahun Efektif untuk Turunkan Potensi Penyakit Kanker
“Anda bisa bersosialisasi secara langsung seperti berjalan-jalan dengan teman, atau bersosialisasi dengan cara lain, seperti bercakap-cakap dengan anggota keluarga di telepon,” tuturnya.
4. Kurang Bergerak
Sederhananya, gaya hidup tidak aktif tidak baik untuk kesehatan secara keseluruhan dan kesehatan otak.
5. Stres
Stres yang terus-menerus dan penyakit medis lainnya dapat berdampak negatif pada otak.
Menurut Premier Neurology Center, berada dalam keadaan stres yang konstan akan secara teratur mengaktifkan pusat rasa takut di otak.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Tingkat kortisol akan meningkat secara teratur, yang dapat menyebabkan masalah lain dengan tidur, pencernaan, dan sistem kekebalan.
Stres sebenarnya dapat mengubah struktur otak, membunuh sel-sel baru di otak, dan membuat berisiko lebih besar menderita penyakit mental.***