Dokter Investigasi Whey Lokal: Mana yang Benar-Benar Berkualitas, Mana yang Kandungannya Tak Sesuai Klaim?

- Jurnalis

Sabtu, 29 Maret 2025 - 13:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA – Seorang dokter umum yang juga memiliki minat di bidang nutrisi, bodybuilding, dan powerlifting baru-baru ini membagikan hasil uji laboratorium dari lima merek whey protein lokal teratas.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Hasilnya cukup mengejutkan, karena ditemukan adanya indikasi amino spiking dan kandungan protein yang tidak sesuai klaim.

Dalam video yang viral di TikTok dengan akun @brianyeremialie , dokter ini menegaskan bahwa ia tidak hanya melakukan uji proksimat (pengujian kandungan kalori, protein, dan lemak), tetapi juga meneliti lebih dalam terkait asam amino, spiking, dan alergen kedelai dari masing-masing produk.

Merek Whey dengan Kandungan Tak Sesuai Klaim

Berdasarkan uji proksimat, kadar protein dari kelima merek ini masih dalam batas toleransi. Namun, ada satu merek, yakni merek D, yang justru memiliki kadar protein lebih tinggi dari klaimnya.

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar: Apakah merek ini benar-benar menggunakan protein berkualitas atau ada faktor lain? Dari hasil analisis lebih lanjut, ditemukan bahwa merek D mengandung kreatin, padahal dalam kemasannya tertulis 100% Whey Isolate

Kreatin sendiri bukan bagian dari komposisi asam amino whey protein isolate. Hal ini mengindikasikan bahwa merek D berpotensi melakukan amino spiking, sebuah trik industri untuk meningkatkan kadar protein dengan menambahkan asam amino non-esensial agar hasil lab menunjukkan angka protein yang lebih tinggi dari seharusnya. Praktik ini sangat merugikan konsumen!

Lebih dari itu, praktik amino spiking termasuk pelanggaran aturan BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan) di Indonesia.

Produk yang mencantumkan klaim protein murni tetapi menambahkan zat lain untuk meningkatkan kadar protein dapat dianggap menyesatkan dan melanggar standar regulasi keamanan pangan.

Whey dengan Alergen Tersembunyi

Yang lebih mengejutkan, dari kelima merek yang diuji, merek B terindikasi menggunakan protein berbasis kedelai, padahal tidak mencantumkan alergen kedelai dalam kemasannya.

Ini berbahaya, karena protein kedelai dapat memicu reaksi alergi serius bagi orang yang sensitif. Gejala alergi bisa bervariasi, mulai dari gatal-gatal, ruam, hingga kesulitan bernapas dan syok anafilaktik yang mengancam nyawa.

Peraturan pelabelan alergen seharusnya diikuti dengan ketat oleh semua produsen suplemen untuk memastikan keamanan konsumen. Kasus ini menjadi bukti bahwa tidak semua produk whey protein di pasaran benar-benar transparan tentang kandungannya.

Kesimpulan: Konsumen Harus Lebih Bijak

Karena uji laboratorium membutuhkan biaya yang mahal, dokter ini membagikan hasilnya agar masyarakat lebih bijak dalam memilih whey protein.

Konsumen sebaiknya lebih berhati-hati dalam membaca label kemasan dan tidak mudah tergiur dengan harga murah dan angka protein tinggi.

Sebagai langkah pencegahan, disarankan untuk membeli whey protein dari merek yang terpercaya dan sudah teruji kualitasnya, serta selalu memeriksa apakah produk mencantumkan informasi alergen secara jelas.

Dengan adanya temuan ini, semoga industri suplemen lokal lebih transparan dan bertanggung jawab dalam memproduksi whey protein bagi masyarakat.

Peluang bagi aktivis pers pelajar, pers mahasiswa, dan muda/mudi untuk dilatih menulis berita secara online, dan praktek liputan langsung menjadi jurnalis muda di media ini. Kirim CV dan karya tulis, ke WA Center: 087815557788.

Jangan lupa bagikan informasi ini ke teman-teman gym Anda agar lebih cermat dalam memilih suplemen!

 

Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Berita Terkait

Berapa Lama Instan Electric Water Heater Dapat Bertahan? Cek Umur Pakainya!
Ceraluminum dan Ekonomi Sirkular: Masa Depan Teknologi Berkelanjutan
Apa Itu Sick Building Syndrome? Cara Menghindarinya di Rumah
5 Tips Menghemat Listrik saat Menggunakan AC 1/2 PK
Saran Produk Aman untuk Pembesar Alat Vital, Pembesar Payudara, dan Obat Kuat
Menyelami Tren Fashion yang akan Dominasi Dunia, Inilah Prediksi Fashion yang akan Hits di Tahun 2025
Berapa Lama Umur Pakai AC dan Tanda AC Perlu Diganti?
6 Rekomendasi Water Heater Hemat Listrik Terbaik
Harian Indonesia Group (HIG) mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release, content placement, dan iklan. Penting untuk instansi, organisasi, dunia bisnis, dan tokoh publik. Kerja sama, hubungi: 08531-5557788

Berita Terkait

Senin, 21 April 2025 - 15:13 WIB

KPK Panggil Anggota DPR RI Satori, Kasus Corporate Social Reponsibility Bank Indonesia Jalan Terus

Minggu, 13 April 2025 - 07:11 WIB

Presiden Prbowo Subianto Pidato Penuh Semangat di Parlemen Turki, Suarakan Dukungan ke Palestina

Sabtu, 29 Maret 2025 - 15:04 WIB

Keceriaan, kedamaian, dan kebersamaan akan selalu mengiringi hari kemenangan ini

Senin, 24 Maret 2025 - 08:55 WIB

Mantan Gubernur Ridwan Kamil Diperiksa Usai Lebaran, KPK Mulai Periksa Saksi-saksi Internal Bank BJB

Kamis, 30 Januari 2025 - 13:34 WIB

Prabowo Subianto ke Malaysia, Masalah Bilateral Termasuk Tenaga Kerja Sepakat Kita Tertibkan

Jumat, 20 Desember 2024 - 07:15 WIB

Persrilis.com Mengucapkan Selamat Tahun Baru 2025, Raih Prestasi dan Pencapaian yang Lebih Baik Lagi!

Sabtu, 14 Desember 2024 - 13:06 WIB

Di Jembatan Istiqlal – Katedral, Presiden RI Prabowo Subianto Sebut Perbedaan Memberi Energi Kekuatan

Kamis, 12 Desember 2024 - 15:00 WIB

Hakim Agung Soesilo Berbeda Pendapat dengan Hakim Agung Lain, Begini Respons Kejaksaan Agung

Berita Terbaru