HARIANBOGOR.COM – Perayaan Hari Raya Idul Adha tahun 1444 H yang jatuh pada Kamis, 29 Juni 2023 di kompleks Purbotari (Perumahan Puri Bojong Lestari) berlangsung meriah namun khidmat.
Kompleks yang berada di Kelurahan Pabuaran Kecamatan Bojonggede Kabupaten Bogor melaksanakan sholat Idul Adha sesuai jadwal yang diputuskan pemerintah.
Seperti biasa, umat Islam di kompleks terluas di Pabuaran ini melaksanakan pemotongan hewan kurban pada momen Lebaran Haji secara mandiri.

Artinya pemotongan dan pembagian hewan kurban dilakukan oleh seluruh warga yang kemudian didistribusikan kepada masyarakat di sekitar perumahan.
Baca Juga:
Kebakaran Hutan dan Lahan Terjadi di Kawasan Gunung Agung, Berada Jauh di Atas Lereng Gunung
Premerintah akan Bentuk Badan Organisasi Integrasi Transportasi di Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi
Polisi Tangkap Seorang Mucikari, Lakukan Eksploitasi Secara Seksual Terhadap Anak Melalui Medsos
” Kali ini kami mendapatkan hewan kurban sapi 15 ekor dan kambing 35 ekor,” kata Heru Irianto Ketua Pelaksana Kurban 2023 di lingkungan masjid Al Muhajirin, Purbotari.
Heru menegaskan partisipasi masyarakat yang berkurban ada kenaikan sedikit dibanding tahun lalu.
Namun demikian untuk memperlancar penyembelihan dan pendistribusian, pelaksanaan pemotongan dibagi menjadi 6 lokasi seperti sedia kala.
Adapun daging kurban didistribusikan dan dibagikan kepada masyarakat sekitar Pabuaran dan Susukan Bojonggede.
Baca Juga:
Kasus Poduksi Film Dewasa, Pemeran Wanita Adegan Dewasa Siskaeee Datangi Polda Metro Jaya
Kebakaran Terjadi di Lereng Gunung Jayanti Sukabumi, Tim Gabungan Mulai Membuka Jalur Pemadaman
Seperti, Fi Sabilillah, petugas keamanan, penjaga rel kereta, dhuafa, dan masyarakat umum serta warga Purbotari sendiri.
Sementara Ustadz Adrian Maulana dari Bogor dalam khutbahnya menegaskan bahwa setiap muslim yang mampu wajib berkurban di Hari Raya Idul Adha.
“Harus ada niat dari setiap muslim untuk berkurban, jika mampu,” katanya.
Adria juga menyinggung adanya sikap umat Islam yang tak tahu diri. Ada muslim yang merasa benar, padahal itu salah.
Baca Juga:
Ungkap 17 Program Prioritas di UGM, Prabowo Bicara Target Indonesia Emas 2045 di Mata Najwa On Stage
Seruan Prabowo Presiden Menggema, Saat 250 Orang Kandang Jawara Jogja Sambut Prabowo Subianto
Oleh karena itu sikap terpuji dari orang yang tidak tahu adalah menyadari dan mengetahui ketidaktahuannya agar bisa belajar untuk lebih tahu.
Jangan sampai kata Irvan aslinya tidak tahu tapi merasa tahu, maka ia akan berada dalam ketidaktahuan yang abadi.
“Sebaiknya-baik orang adalah mereka yang menyadari ketidaktahuan untuk belajar lebih baik,” pungkasnya.
Sementara Sri Widodo, calon anggota DPRD Provinsi Jawa Barat daerah Pemilihan 5, Kabupaten Bogor mengapresiasi kerja panitia dan warga di bahu membahu melaksanakan rentetan Hari Raya Idul Adha.
Widodo juga mengingatkan perjuangan Nabi Ibrohim, Nabi Ismail dan Siti Hajar yang bisa menjadi tauladan buat umat Islam di seluruh dunia berkaitan dengan kepatuhan, keikhlasan, ketulusan, dan pengorbanan.
“Nabi Ibrahim, Nabi Ismail dan Siti Hajar telah memberi tauladan yang sangat baik untuk kita semua,” pungkasnya. (IDA).***