Masuk di Era Dinasti Tang dan Dinasti Song, Komunitas Tionghoa Jateng Makin  Kokoh di Masa Kesultanan Demak

Avatar photo

- Jurnalis

Sabtu, 29 April 2023 - 09:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Kuil Sam Poo Kong dibangun pada abad ke-15 oleh saudagar Tiongkok, Laksamana Cheng Ho. (Foto Instagram.com/@natariya08)

Kuil Sam Poo Kong dibangun pada abad ke-15 oleh saudagar Tiongkok, Laksamana Cheng Ho. (Foto Instagram.com/@natariya08)

kHARIANINDONESIA.COM – Komunitas Tionghoa telah hadir Jawa Tengah selama berabad-abad.

Yuks, dukung promosi kota/kabupaten Anda di media online ini dengan bikin konten artikel dan cerita seputar sejarah, asal-usul kota, tempat wisata, kuliner tradisional, dan hal menarik lainnya. Kirim lewat WA Center: 085315557788.

Komunitas Tionghoa pertama kali datang ke wilayah Jawa Tengah pada abad ke-7 dan ke-8.

Ketika itu Dinasti Tang dan Dinasti Song memperluas hubungan perdagangan mereka dengan kerajaan-kerajaan di kepulauan Nusantara.

Pada abad ke-15, Kesultanan Demak menjadi kekuatan utama di Jawa Tengah.

Baca konten dengan topik ini, di sini: Komunitas Tionghoa di Semarang Tumbuh Pesat pada Abad ke-19, Saat Terjadi Migrasi Besar-besaran

Kesultanan ini memiliki hubungan perdagangan yang erat dengan Tiongkok, sehingga banyak pedagang Tionghoa datang ke wilayah ini untuk berdagang.

Komunitas Tionghoa membawa budaya, bahasa, dan agama mereka ke Jawa Tengah, dan berinteraksi dengan masyarakat lokal.

Selama masa kolonial Belanda, komunitas Tionghoa di Jawa Tengah mengalami banyak perubahan.

Mereka menjadi lebih terlibat dalam perdagangan, dan banyak di antara mereka memperoleh kekayaan dan status sosial yang lebih tinggi.

Namun, mereka juga menghadapi diskriminasi dan penganiayaan oleh pemerintah kolonial Belanda dan masyarakat pribumi.

Pada masa pendudukan Jepang, komunitas Tionghoa di Jawa Tengah mengalami kesulitan yang besar.

Mereka diperlakukan dengan kejam oleh tentara Jepang dan banyak di antara mereka meninggal karena penyiksaan dan kelaparan.

Setelah kemerdekaan Indonesia, komunitas Tionghoa di Jawa Tengah menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan.

Mereka terus mengalami diskriminasi dan penganiayaan, dan beberapa di antara mereka bahkan menjadi korban kerusuhan pada tahun 1998.

Namun, dalam beberapa dekade terakhir, kondisi komunitas Tionghoa di Jawa Tengah telah membaik.

Mereka menjadi lebih terintegrasi dalam masyarakat Indonesia dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi dan sosial di wilayah ini.

Saat ini, mereka terus mempertahankan budaya dan tradisi Tionghoa mereka.

Sambil mempromosikan keragaman dan toleransi di antara semua komunitas di Jawa Tengah.***

Berita Terkait

Pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi Bukan untuk Ambil Alih Kewenangan Pemerintahan Daerah
Sapa Pendukungnya di Tugu Proklamasi, Gibran Rakabuming Raka: Ada Kejutan Berikutnya, Dtunggu Saja
PENTING BAGI CALEG: Pastikan Pemilih Kenal Dekat dengan Anda, Caranya? Publikasikan Kegiatan Soskam Anda
Investasi Tiongkok di Sektor Transportasi Catatkan Pertumbuhan Sebesar 13,4 Persen
Industri Telekomunikasi Tiongkok Catatkan Pertumbuhan yang Stabil dalam Kuartal Pertama Tahun 2023
Tiongkok Desak Amerika Serikat Komitmen untuk Musnahkan Persediaan Senjata Kimia Tahun Ini
Pemuda Tionghoa Tanggapi Pernyataan Hary Tanoesoedibjo, PSMTI Tak Bahas Politik Sama Sekali
Xi Jinping Tambah Tim Pencari Kapal Tenggelam 37 Awak di Samudera Hindia, Termasuk dari Indonesia
Harian Indonesia Group (HIG) mendukung program manajemen reputasi melalui publikasi press release, content placement, dan iklan. Penting untuk instansi, organisasi, dunia bisnis, dan tokoh publik. Kerja sama, hubungi: 08531-5557788

Berita Terkait

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:41 WIB

Atas Nama Menjaga Aset Milik Pemkab Bogor, Koalisi Wartawan Akan Gembok Gedung Graha Wartawan

Rabu, 4 Desember 2024 - 14:33 WIB

Perkenalkan Batik Cibuluh Bogor di Perth Australia, LSPR Institute Kolaborasi dengan Edith Cowan University

Selasa, 3 Desember 2024 - 11:53 WIB

Oknum Polisi Pukul Kepala Ibu Kandung dengan Tabung Gas hingga Tewas, Kapolres Bogor akan Tindak Tegas

Senin, 2 Desember 2024 - 11:45 WIB

Masyarakat Kampung Cijantur Butuh Akses Kesehatan yang Memadai

Sabtu, 2 November 2024 - 11:21 WIB

Budi Kristiyana Sebut Pemohon Prioritas Utama, Pelataran Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor 1 Padat Pemohon

Jumat, 25 Oktober 2024 - 22:11 WIB

Menuju Indonesia Emas: Forum TKN dan Mahasiswa Soroti Program Pendidikan dan Perlindungan Pekerja Migran di Kabinet Baru

Jumat, 13 September 2024 - 18:40 WIB

Ketua Umum BAPERS Agus Salim Resmikan Pusat Siaran Pers Badan Pemenangan Rudy Susmanto, Bapers.id

Selasa, 27 Agustus 2024 - 15:59 WIB

Satpol PP Bongkar Ratusan Bangunan Warung di Puncak, Seorang Pedagang Nekat Stop Alat Berat

Berita Terbaru