HARIANINDONESIA.COM – Rusia dan China berpikiran sama bahwa Amerika Serikat dan sekutu-sekutunya ikut menjadi penyebab peningkatan ketegangan di Semenanjung Korea.
Pandangan itu mengemuka saat Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrey Rudenko dan Perwakilan Khusus Pemerintah China untuk Urusan Semenanjung Korea Liu Xiaoming berdiskusi pada Senin 17 April 2023 perihal situasi di semenanjung tersebut.
Menurut Kementerian Luar Negeri Rusia melalui situs resminya, situasi terkini di Semenanjung Korea dibahas secara detail oleh kedua pejabat itu.
“Kedua pihak sepakat bahwa Washington dan para sekutunya bertanggung jawab atas memburuknya situasi, yang justru kontras dengan komitmen mereka sendiri untuk menolak dialog dengan Korut terkait jaminan keamanan dan mengambil langkah-langkah praktis untuk membangun kepercayaan,” kata Kemenlu Rusia.
Baca Juga:
Perluas Kehadirannya Secara Global, Perusahaan Teknologi Raksasa NITG Akan Buka Cabang di Indonesia
Tiongkok Desak Amerika Serikat Komitmen untuk Musnahkan Persediaan Senjata Kimia Tahun Ini
Perusahaan Patungan antara Turki dan Tiongkok Mulai Bangun Pabrik Baterai Otomotif
Alih-alih merealisasikan komitmen, menurut Kemenlu Rusia, AS dan para sekutunya itu justru menggencarkan aktivitas provokatif seperti menggelar berbagai latihan militer berskala besar di kawasan tersebut.
Kedua pejabat juga menekankan kembali kepentingan bagi pihak-pihak yang berkonflik “untuk mencari solusi politik dan diplomatik bagi berbagai permasalahan di Asia Timur Laut yang melibatkan kepentingan semua negara di kawasan tersebut menyangkut keamanan,” kata Kemenlu.
“Kedua pihak sepakat untuk menjaga koordinasi intensif antara Rusia dan China untuk tujuan itu,” demikian dinyatakan Kemenlu Rusia.***