HARIANINDONESIA.COM – Kapal pencari ikan berbendera Tiongkok (China) Lupeng Yuanyu-028 tenggelam saat berlayar di perairan Samudera Hindia wilayah tengah pada Selasa, 16 mei 2023 dini hari.
Semua awak kapal yang berjumlah 39 orang, terdiri dari 17 berkewarganegaraan China, 17 warga negara Indonesia, dan lima warga negara Filipina sampai saat ini belum ditemukan.
Presiden China Xi Jinping menginstruksikan penambahan pasukan pencarian kapal berbendera China yang tenggelam di perairan Samudera Hindia.
“Presiden Xi juga mengeluarkan instruksi khusus untuk berkoordinasi dengan SAR internasional.”
Baca Juga:
Pembentukan Dewan Kawasan Aglomerasi Bukan untuk Ambil Alih Kewenangan Pemerintahan Daerah
Sapa Pendukungnya di Tugu Proklamasi, Gibran Rakabuming Raka: Ada Kejutan Berikutnya, Dtunggu Saja
“Agar upaya pencarian terus dilakukan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Wang Wenbin di Beijing, Kamis, 18 Mei 2023.
Baca artikel menarik lainnya, di sini: 1 Tahun Perang Ukraina-Rusia Sudah Berlalu, Tapi Tak Ada Tanda-tanda akan Mereda
Menurut Wang, beberapa negara di kawasan juga telah membantu operasi penyelamatan para awak kapal tersebut.
“Negara-negara seperti Australia, India, Sri Lanka, Indonesia, Maladewa, dan Filipina telah mengerahkan bantuan darurat dan menyampaikan simpati kepada para awak kapal,” katanya.
Baca Juga:
Investasi Tiongkok di Sektor Transportasi Catatkan Pertumbuhan Sebesar 13,4 Persen
Industri Telekomunikasi Tiongkok Catatkan Pertumbuhan yang Stabil dalam Kuartal Pertama Tahun 2023
Tiongkok Desak Amerika Serikat Komitmen untuk Musnahkan Persediaan Senjata Kimia Tahun Ini
Pemerintah China, lanjut dia, menghargai bantuan beberapa negara tersebut.
“Sampai saat ini, operasi pencarian dan penyelamatan para awak masih berlangsung,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemerintah China sangat memprioritaskan nyawa para awak kapal pencari ikan tersebut.***