HARIANBOGOR.COM – Dedie Rachim adalah tokoh anti korupsi yang menjadi wakil Wali Kota Bogor, mendampingi Wali Kota Bima Arya Sugiarto.
Pada saat itu Bima – Dedie didukung koalisi partai politik Golkar, Demokrat, Nasdem, PAN, dan Hanura.
Kini dengan mengantongi rekomendasi dari PAN Dedie Rachim mempersiapan diri untuk maju sebagai calon Wali Kota Bogor 2024-2029.
Dilansir dari laman resmi Pemkot Bogor, sejumlah pendidikan dan pelatihan dalam mendukung kinerjanya di lembaga antikorupsi dijalani Dedie Rachim.
Baca Juga:
Prabowo Optimistis Pendapatan Masyarakat Bisa Bertambah dengan Bergulirnya Makan Bergizi Gratis
Antara lain Training of Trainer 1 & 2 Search & Seizure, Interview Investigative (2006-2008), Certified Fraud Examiner (CFE) (2008), Middle Level Official Training (2009), dan Integrity In Public Service (2010).
Sebelumnya, Dedie A Rachim menyelesaikan pendidikan tingginya di Institut Teknologi Bandung, program studi Product Industrial Design.
Baca artikel lainnya di sini : Tingkatkan Kerja Sama Transfer Teknologi Pertahanan, Dubes Ceko Temui Menhan Prabowo Subianto
Ia lalu menyelesaikan pendidikannya dari program studi Administrasi/Kebijakan Publik Universitas Indonesia pada 2013.
Baca Juga:
Buka Retreat, Prabowo Subianto Ajak Para Anggota Kabinet Olahraga dan Latihan Baris Berbaris
Harus Tepat Sasaran dan Terukur, Semua Kementerian/Lembaga Agar Segera Eksekusi Makan Bergizi Gratis
Dedie merupakan pejabat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pertama yang mengikuti pemilihan kepala daerah.
Baca artikel lainnya di sini : Menteri Koordinator Luhut Panjaitan Minta Pembayaran Klaim Minyak Goreng Sesuai Verifikasi Sucofindo
Sejak bergabung di KPK tahun 2005, Dedie A Rachim telah menduduki sejumlah posisi.
Jabatan terakhirnya adalah Direktur Pembinaan Jaringan dan Kerja Sama Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI).
Baca Juga:
Artis Cantik Irish Bella Menikah dengan Pengusaha Aceh Haldy Sabri Usai Berpisah dari Ammar Zon
Daftar Lengkap Menteri dan Pimpinan Lembaga, Presiden Prabowo Subianto Umumkan Kabinet Merah Putih
Kaji Eks Perusahaan Adaro, Kideco, dan Arutmin, Muhammasiyah Siap Kelola Beberapa Titik Tambang
Setelah itu, ia mengikuti seleksi “Indonesia Memanggil I” dan berhasil lolos menjadi pegawai KPK.
Jabatan yang pernah diemban Dedie di KPK di antaranya fungsional madya (2005-2009), pelaksana tugas Direktur PP LHKPN (2009-2010).
Juga pelaksana tugas Direktur Litbang (2012), Direktur Dikyanmas (2009-2015), Pelaksana Deputi Bidang Pencegahan (Maret-Juni 2015).
Dalam rentan waktu 12 tahun kariernya di KPK, pria kelahiran Garut 6 April 1966 itu juga pernah menduduki jabatan ad interim.
Portal berita ini menerima konten video dengan durasi maksimal 30 detik (ukuran dan format video untuk plaftform Youtube atau Dailymotion) dengan teks narasi maksimal 15 paragraf. Kirim lewat WA Center: 085315557788.
Yaitu pelaksana tugas Direktur PP Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara, Plt Direktur Penelitian dan Pengembangan, juga pelaksana harian Deputi Bidang Pencegahan.
Selama di KPK, Dedie banyak berinteraksi dengan masyarakat dan pemerintah.
Tugasnya lebih banyak soal pendidikan, sosialisasi, dan kampanye antikorupsi.
Sebelumnya, Dedie berkarier sebagai karyawan swasta sejak 1996 hingga 2005 di sejumlah perusahaan antara lain Astra Mobil, Maha Cipta Indonesia, dan White Space.***
Artikel di atas juga sudah dìterbitkan di portal berita nasional dari megapolitan, Harianbogor.com
Sempatkan juga untuk membaca artikel menarik lainnya, di portal berita Infoekspres.com dan Hariankarawang.com
Untuk kebutuhan publikasi press release di portal berita ini, atau serentak di puluhan media online lainnya, dapat menghubungi Jasasiaranpers.com:
WhatsApp Center: 085315557788, 087815557788, 08111157788.